Diriwayatkan dari Aisyah ra: Seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw, “apakah amal (ibadah) yang paling dicintai Allah?” Nabi Muhammad Saw bersabda, "amal (ibadah) yang dilakukan secara tetap meskipun sedikit”

Kamis, 30 September 2010

Lapar Positif

Posted by Citra Pradipta  |  at  11.48

Apakah ada lapar positif dan lapar negatif? Inilah sebuah pertanyaan sederhana tapi sangat penting artinya. Lapar negatif adalah mereka yang sering kelaparan di siang hari karena ketiadaan makan dan minum. Mereka adalah orang miskin yang terlunta-lunta. Perut mereka kerap kali keroncongan. Lapar semacam ini berpotensi akan menimbulkan sisi-sisi negatif seperti penyakit dan kematian.

Sedangkan lapar yang positif adalah laparnya orang yang beriman. Mereka yang lapar di siang hari sejak terbit fajar hingga maghrib untuk menunaikan ibadah yang sangat suci, yaitu berpuasa. Lapar semacam ini sangat dianjurkan Allah. Sebagai sebuah anjuran, tentu bukan negatif yang ditimbulkan, tapi banyak sisi positifnya seperti kesehatan dan keberkahan hidup.

Lalu, kita pilih yang mana? Lapar yang negatif atau lapar yang positif? Sebagai mukmin yang berilmu, sudah seyogyanya kita mencari lapar positif. Mari kita ciptakan bersama untuk menjadi orang-orang yang senang pada kelaparan yang positif.

Seorang sahabat berkata, "Siapapun tidak menginginkan lapar negatif. Jadi, jangan salahkan mereka yang 'terpaksa' memilihnya". Dia pun bicara ngelantur karena kemudian menyalahkan sistem ketatanegaraan kita.

Bagi saya, kita menjadi miskin atau kaya, senang atau susah, itu semua diciptakan kita sendiri, bukan orang lain. Berapa banyak contoh dalam hidup ini yang telah kita saksikan dengan mata kepala kita sendiri tentang kisah sukses orang-orang marginal atau pinggiran. Mereka berhasil mendobrak kondisi sosial masa kecilnya untuk menjadi berbeda ketika mereka dewasa. Perubahan ini mereka buat sendiri, bukan diciptakan oleh orang lain.

Jadi, perkataan sahabat itu keliru. Bukankah Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri yang berniat mengubahnya". Ini artinya apa? Bahwa kesuksesan hidup atau kemiskinan material adalah hasil kerja kita sendiri. Semakin bernilai kerja kita maka kesuksesan hidup semakin mudah kita raih dan sebaliknya.

Oleh karena itu, baik lapar positif atau negatif, semua itu kita yang menentukan dan memilihnya, bukan orang lain.

Sumber : Hidayah

About Khazanah Ilmi

Membangun sebuah blog untuk menyebarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat. Terutama ilmu Islam, demi memperoleh amal Jariyah. Apabila bermanfaat silakan sebarkan link artikel ini atau dapat anda copy paste di blog / website anda dengan mencantumkan sumbernya (khazanah-ilmi.blogspot.com)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top